Selamat Datang di Dunia PhotoGraph

Selamat Datang di Dunia PhotoGraph

Selasa, 10 Mei 2011

‘Artikel Fotografi


Pada zaman kamera masih memakai film dan belum menggunakan rangkaian pembantu elektronik, untuk bisa memotret dengan baik, diperlukan pemahaman teori fotografi yang matang. Secara umum, teori fotografi ini melingkupi cara kerja rana dan diafragma pada kamera, pemahaman akan panjang fokal lensa, pemahaman akan kepekaan rekam film serta pemahaman akan komposisi.
Pada era digital, sebagian besar teori fotografi sudah diambil alih “komputer” pada kamera. Namun, pada era digital pula makin banyak kesalahan baru yang timbul. Kesalahan-kesalahan baru ini timbul karena realitas elektronik dan digital yang juga barang baru di muka bumi ini.
Perusahaan Panasonic telah melakukan survei atas kesalahan-kesalahan pemula yang hasilnya sebagai berikut:
Kesalahan tertinggi pada pemakai kamera digital, yaitu sampai 35,2 persen, adalah baterai habis. Kamera digital memang hanya bekerja kalau ada baterai di dalamnya. Maka, kamera digital yang laris umumnya punya baterai yang awet, minimal bisa untuk 500 kali pemotretan.
Kesalahan pemula yang menduduki peringkat kedua adalah gambar kabur akibat kamera bergoyang saat digunakan, yaitu mencapai 29,3 persen. Goncangan kamera alias camera shake memang kesalahan pemakai. Namun, kamera yang baik akan meminimalkan hal ini dengan bentuknya yang ergonomis dan kecepatan rana yang lebih tinggi.
Gambar kabur akibat goyangan subyek yang difoto juga mendominasi hasil survei, yaitu dengan 22,7 persen. Kesalahan ini adalah akibat pemakai salah memperkirakan kecepatan rananya.
Untuk dua kesalahan tersebut, perusahaan Panasonic telah mengatasinya dengan fasilitas ISO otomatis dalam kamera-kamera terbaru mereka. Dengan fasilitas ini, sebuah kamera akan menaikkan setelan ISO kalau mendeteksi kemungkinan adanya goyangan. Dengan naiknya ISO, otomatis kecepatan rana ikut naik.
“Time lag”
Kesalahan pemula yang persentasenya menduduki nomor tiga adalah terlambatnya memotret adegan akibat kelambatan sang kamera bereaksi. Hal ini lazim disebut time lag, yaitu jeda antara saat rana ditekan dan saat kamera bereaksi. Mungkin time lag adalah masa lalu karena saat ini kamera yang beredar umumnya sudah punya reaksi cepat.
Kesalahan yang juga cukup tinggi terjadinya, dengan persentase 16,8 persen, adalah salah fokus. Kesalahan ini umumnya menyangkut focusing pit alias fokus lari ke bidang nun jauh di sana. Oleh Panasonic, kesalahan ini dieliminasi lewat kemampuan kamera mencari fokus ke wajah manusia terdekat alias fasilitas face detection.
Kesalahan-kesalahan lain hasil survei adalah foto terlalu gelap (19,3 persen), memori penuh (16,5 persen), foto terlalu terang (12,2 persen), salah white balance (6,8 persen), salah penyetelan piksel (10 persen), salah kecepatan rana (5,4 persen), dan salah ISO (3,7 persen).
Di masa mendatang, kalau semua kesalahan sudah bisa diatasi, mungkin siapa pun bisa menghasilkan foto yang bagus secara teknik.
Namun, kembali ke realita bahwa foto bukanlah matematika, foto bagus atau foto buruk secara isi akan terjadi karena faktor ini tidak bisa digantikan komputer seperti apa pun.
Fotografi memang sudah menjadi realita kehidupan modern, bukan lagi hobi atau profesi semata.

Rabu, 04 Mei 2011

artikel persahabatan

Persahabatan atau pertemanan adalah istilah yang menggambarkan perilaku kerja sama dan saling mendukung antara dua atau lebih entitas sosial. Artikel ini memusatkan perhatian pada pemahaman yang khas dalam hubungan antar pribadi. Dalam pengertian ini, istilah "persahabatan" menggambarkan suatu hubunganpengetahuan, penghargaan dan afeksi. Sahabat akan menyambut kehadiran sesamanya dan menunjukkan kesetiaan satu sama lain, seringkali hingga pada altruisme. selera mereka biasanya serupa dan mungkin saling bertemu, dan mereka menikmati kegiatan-kegiatan yang mereka sukai. Mereka juga akan terlibat dalam perilaku yang saling menolong, seperti tukar-menukar nasihat dan saling menolong dalam kesulitan. Sahabat adalah orang yang memperlihatkan perilaku yang berbalasan dan reflektif. Namun bagi banyak orang, persahabatan seringkali tidak lebih daripada kepercayaan bahwa seseorang atau sesuatu tidak akan merugikan atau menyakiti mereka. yang melibatkan
Nilai yang terdapat dalam persahabatan seringkali apa yang dihasilkan ketika seorang sahabat memperlihatkan secara konsisten:
Seringkali ada anggapan bahwa sahabat sejati sanggup mengungkapkan perasaan-perasaan yang terdalam, yang mungkin tidak dapat diungkapkan, kecuali dalam keadaan-keadaan yang sangat sulit, ketika mereka datang untuk menolong. Dibandingkan dengan hubungan pribadi, persahabatan dianggap lebih dekat daripada sekadar kenalan, meskipun dalam persahabatan atau hubungan antar kenalan terdapat tingkat keintiman yang berbeda-beda. Bagi banyak orang, persahabatan dan hubungan antar kenalan terdapat dalam kontinum yang sama.
Disiplin-disiplin utama yang mempelajari persahabatan adalah sosiologi, antropologi dan zoologi. Berbagai teori tentang persahabatan telah dikemukakan, di antaranya adalah psikologi sosial, teori pertukaran sosial, teori keadilan, dialektika relasional, dan tingkat keakraban.
Kembali Ke http://adnosyah-photograph.blogspot.com/

Selasa, 03 Mei 2011

Tips Mmbeli Kamera Digital

penetrasi peralatan digital di indonesia sungguh sangat mencengangkan, sangat luar biasa. di tengah himpitan ekonomi yang semakin jauh tertinggal di antara negara asia, ternyata hal ini tidak menghalangi produsen peralatan digital untuk merangsek masuk ke pasar indonesia. peralatan digital semakin menemukan pasarnya ketika harga semakin terjangkau oleh kalangan menegah ke bawah. salah satu peralatan digital ini adalah kamera digital.
dewasa ini penggunaan kamera digital sudah hampir bisa disejajarkan dengan ponsel. semakin banyak orang yang membawa serta kamera digital kemana pun pergi. rasanya kamera digital sudah menjadi kebutuhan pokok untuk sebagian kalangan. kondisi ini diperkuat dengan semakin banyaknya produsen yang memasarkan kamera digital dengan berbagai kelas dan harga. namun dengan banyaknya kamera digital yang tersedia di pasar, masalah timbul manakala kita, yang awam dengan teknologi memilih salah satu kamera digital untuk kita beli. dibutuhkan semacam guidance atau tips dalam membeli kamera digital. tips membeli kamera digital yang aku tulis ini lebih ke pengguna awam, yang benar – benar belum mengerti apa dan bagaimana kamera digital.
1. dana
tips membeli kamera digital pertama adalah seberapa dalam anda akan merogoh kantung untuk ditukarkan dengan sebuah kamera digital? sebab bagaimanapun akhirnya pilihan anda ditentukan dengan besar duit yang musti anda bayarkan. asal anda tahu, rentang harga kamera digital amat lebar. anda bisa dapatkan sebuah kamera digital ‘hanya’ dengan harga sejutaan sampai puluhan juta rupiah. salah satu produsen lokal bahkan telah memiliki deretan produk kamera digital yang tergolong murah di kelasnya.
2. tipe kamera digital
tips kedua adalah tipe kamera. di dalam dunia fotografi digital dikenal 3 type kamera digital, yakni : pocket, prosumer, dan digital SLR (single reflex lens) atau disingkat dslr. ketiganya dimaksudkan untuk membagi kelas kamera sesuai dengan kebutuhan dan peruntukan pemakai. sebagai contoh, apabila anda bermaksud membawa serta kamera digital anda kemanapun pergi, pilihan tepat adalah model pocket. bentuknya memang seukuran kantung baju. kecil, tipis, namun tetap bisa memuat berbagai kecanggihan teknologi.
bagi anda yang membutuhkan kamera digital dengan kemampuan zoom di atas rata – rata dan memiliki kemampuan setting semi manual atau bahkan full manual, pilihan ada pada kamera digital prosumer. bentuk kamera digital ini lebih gemuk dan sedikit lebih berat dibandingkan dengan tipe pocket.
sedangkan bagi yang serius ingin mendalami fotografi digital, aku sarankan berburulah kamera dslr. kamera digital ini memiliki semua fitur yang dibutuhkan di dalam sebuah pemotretan. bahkan lensa dslr bisa diganti – ganti sesuai dengan kebutuhan. dan uniknya lensa dslr banyak yang kompatibel dengan lensa kamera manual jadul.
3. fasilitas zoom kamera digital
di dalam dunia kamera digital dikenal dua macam zooming, yakni optical zoom dan digital zoom. tipe pertama mengacu kepada kemampuan fisik lensa di dalam melakukan pembesaran citra gambar yang masuk ke dalam sensor cahaya. sedangkan digital zoom adalah kemampuan logic software pemrosesan citra gambar di dalam melakukan pembesaran gambar. optical zoom tidak akan menghasilkan gambar pecah seperti di dalam digital zoom. anda musti hati – hati karena banyak penjual, khususnya di glodok yang selalu mengatakan TOTAL nilai zoom. pilihlah kamera digital yang memiliki angka optical zoom yang terbesar (apabila memang zoom menjadi titik perhatian anda).
4. sensor dan ukuran sensor
tips membeli kamera digital selanjutnya adalah memilih sensor dan ukuran sensor. umumnya kamera digital berkategori murmer (murah meriah) menggunakan sensor CMOS. sensor ini di dalam pembuatannya lebih murah dibandingkan dengan sensor CCD. namun salah satu produsen kamera digital ternama berani menggunakan sensor CMOS untuk produk unggulan mereka. tentunya ini harus dipahami sebagai strategi berdagang mereka.
sensor CCD dikenal boros energi namun sanggup menghasilkan detil warna yang sempurna sedangkan CMOS irit namun kurang bagus di dalam menangkap warna.
secara umum, kita tidak usah dipusingkan dengan jenis sensor, anda hanya perlu tahu berapa ukuran (fisik) sensor tersebut. untuk diketahui, sensor adalah media pengganti film konvensional yang berfungsi untuk mengubah cahaya menjadi data digital. gampangnya semakin besar ukuran sensor semakin bagus gambar yang dihasilkan. ukuran paling besar sensor yang biasa disebut dengan full frame. beberapa kamera digital profesional (dslr) memiliki sensor full frame berukuran 135 alias 24mm x 36mm.
resolusi sensor, biasa dituliskan sebagai megapixel, yang merupakan hasil perkalian jumlah pixel secara horisontal dan vertikal, bukanlah satu – satunya tolok ukur sebuah kamera digital dapat dikatakan baik. seperti yang aku tuliskan di atas, yang lebih penting justru ukuran (fisik) sensor. megapixel lebih mengacu kepada berapa besar anda akan mencetak foto anda. semakin besar ukuran megapixel, semakin besar ukuran cetakan foto. sebagai perbadingan, kamera digital dengan 3.2Mpixel sudah dapat menghasilkan gambar ukuran 4R dengan sangat bagus. meskipun dalam praktiknya dapat di-expand ke ukuran 10R tanpa mengurangi kualitas secara drastis.
perbandingan antara megapixel dengan ukuran sensor yang terkecil-lah merupakan kamera digital terbaik. sayang sekali kebanyakan produsen kamera digital tidak mencantumkan dengan jelas ukuran sensor ini, terutama pada kamera tipe pocket produksi mereka. anda dapat melihat review beberapa kamera digital di internet sebelum memutuskan memilih salah satunya.
5. tips lain dalam membeli kamera digital
pilihlah kamera digital yang menggunakan memory card yang umum dijumpai di pasaran. semakin banyak produsen yang membuat semakin murah harganya.
apabila anda berniat menggunakan kamera digital untuk memotret di ruangan yang minim cahaya misal sebuah konser musik indoor, kepekaan sebuah lensa sangat diperlukan. hal ini ditunjukkan dengan semakin besar angka iso. namun semakin besar iso semakin berisiko menghasilkan gambar dengan noise tinggi. meskipun ada beberapa kamera digital profesional yang memiliki iso tinggi dan noise yang rendah, namun tentu saja harganya akan sangat mahal untuk ukuran awam/pemula.
satu hal yang tidak kalah penting adalah bateray kamera digital. pemilihan penggunaan bateray AA atau AAA pada kamera digital lebih mengarah kepada pertimbangan harga dan kemudahan didapat di pasaran. patut dicatat bahwa bateray kamera digital, pada umumnya rechargable, memiliki umur/masa manfaat yang sangat terbatas. tentu saja anda tidak mau direpotkan untuk mencari pengganti bateray kamera digital anda bila memang sudah tiba waktunya untuk diganti.
untuk calon fotografer profesional, masih banyak faktor yang harus diperhatikan di dalam membeli sebuah kamera digital. misalkan : dinamic range, white balance, speed, sampai refresh time.
Kembali Ke  http://adnosyah-photograph.blogspot.com/
Hak Cipta @ aDnosyah

Artikel Cinta

Cinta itu seperti kupu-kupu. Tambah dikejar, tambah lari. Tapi kalau dibiarkan terbang, dia akan datang disaat kamu tidak mengharapkannya. Cinta dapat membuatmu bahagia tapi sering juga bikin sedih, tapi cinta baru berharga kalau diberikan kepada seseorang yang menghargainya. Jadi jangan terburu-buru dan pilih yang terbaik.

Cinta bukan bagaimana menjadi pasangan yang “sempurna” bagi seseorang. Tapi bagaimana menemukan seseorang yang dapat membantumu menjadi dirimu sendiri.
Jangan pernah bilang “I love you” kalau kamu tidak perduli. Jangan pernah membicarakan perasaan yang tidak pernah ada. Jangan pernah menyentuh hidup seseorang kalau hal itu akan menghancurkan hatinya. Jangan pernah menatap matanya kalau semua yang kamu lakukan hanya berbohong.
Hal paling kejam yang seseorang lakukan kepada orang lain adalah membiarkannya jatuh cinta, sementara kamu tidak berniat untuk menangkapnya…
Cinta bukan “Ini salah kamu”, tapi “Ma’afkan aku”. Bukan “Kamu dimana sih?”, tapi “Aku disini”. Bukan “Gimana sih kamu?”, tapi “Aku ngerti kok”. Bukan “Coba kamu gak kayak gini”, tapi “Aku cinta kamu seperti kamu apa adanya”.
Kompatibilitas yang paling benar bukan diukur berdasarkan berapa lama kalian sudah bersama maupun berapa sering kalian bersama, tapi apakah selama kalian bersama, kalian selalu saling mengisi satu sama lain dan saling membuat hidup yang berkualitas.
Kesedihan dan kerinduan hanya terasa selama yang kamu inginkan dan menyayat sedalam yang kamu ijinkan. Yang berat bukan bagaimana caranya menanggulangi kesedihan dan kerinduan itu, tapi bagaimana belajar darinya.
Caranya jatuh cinta: jatuh tapi jangan terhuyung-huyung, konsisten tapi jangan memaksa, berbagi dan jangan bersikap tidak adil, mengerti dan cobalah untuk tidak banyak menuntut, sedih tapi jangan pernah simpan kesedihan itu.
Memang sakit melihat orang yang kamu cintai sedang berbahagia dengan orang lain tapi lebih sakit lagi kalau orang yang kamu cintai itu tidak berbahagia bersama kamu.
Cinta akan menyakitkan ketika kamu berpisah dengan seseorang lebih menyakitkan apabila kamu dilupakan oleh kekasihMu, tapi cinta akan lebih menyakitkan lagi apabila seseorang yang kamu sayangi tidak tahu apa yang sesungguhnya kamu rasakan.
Yang paling menyedihkan dalam hidup adalah menemukan seseorang dan jatuh cinta, hanya untuk menemukan bahwa dia bukan untuk kamu dan kamu sudah menghabiskan banyak waktu untuk orang yang tidak pernah menghargainya. Kalau dia tidak “worth it” sekarang, dia tidak akan pernah “worth it” setahun lagi ataupun 10 tahun lagi. Biarkan dia pergi…
Kembali Ke http://adnosyah-photograph.blogspot.com/

Tips & Trik: Teknik Memotret Benda Bergerak

Tips & Trik: Teknik Memotret Benda Bergerak

Apabila kita menyukai foto-foto candid selama dalam perjalanan ataupun liburan, tentunya kita banyak menemui objek-objek menarik yang sedang bergerak. Objek anak-anak yang sedang bermain, mobil yang sedang ngebut di arena balap, dan objek bergerak lainnya memang menarik untuk difoto. Sayang, seringkali kita mendapatkan gambar yang blur akibat gerakan objek, atau gambar yang tidak tajam akibat objek yang tidak fokus.oleh karena itu kita perlu mengetahui beberapa teknik fotografi yang memungkinkan kita mendapatkan hasil yang baik

1. Gunakan shutter speed tinggi Dalam Teknik Fotografi

Teknik Fotografi Untuk objek bergerak, shutter speed yang digunakan harus cukup cepat untuk membuat gerakan objek di dalam foto “beku”. Beberapa contoh shutter speed yang diperlukan untuk membekukan gerakan objek yang sedang bergerak:
Anak-anak bermain, orang berlari: 1/100
Burung yang sedang terbang: 1/1000
 
Shutter speed dapat lebih ditingkatkan lagi dengan menaikkan angka ISO (sensitifitas sensor atau film). Beberapa kamera memiliki fitur Auto ISO, yang kalau menurut saya, lebih baik dimatikan, karena semakin tinggi ISO yang digunakan, semakin “noisy” gambar yang dihasilkan. Lebih baik kita sendiri yang mengaturnya. Kecuali kalau kita termasuk orang yang beruntung dan punya kamera yang mampu menghasilkan gambar yang bersih menggunakan ISO tinggi sekalipun. contoh: Nikon D3 pada ISO 6400


2. Fokus tepat di objek sasaran
 
Teknik fotografi pada beberapa kondisi, kita bisa bergantung kepada fitur “auto focus” pada kamera (contoh: anak-anak yang sedang bergerak/bermain). Hanya saja, untuk benda yang bergerak sangat cepat (contoh: close-up burung yang sedang terbang), ada beberapa kiat untuk mendapatkan fokus tepat di objek sasaran.

Cara termudah adalah apabila kamera yang digunakan memiliki fitur “continuous autofocus” (AF-C pada Nikon, AI-servo pada Canon). Pada mode tersebut, saat tombol shutter setengah ditekan, kamera akan merubah fokus secara otomatis kepada objek yang bergerak, sampai tombol shutter ditekan secara penuh.

Cara lain adalah dengan memprediksi ke mana arah gerakan objek yang akan difoto dan menentukan titik fokus untuk jarak tertentu. Dengan kamera saku, hal ini dapat dilakukan dengan membidik sebuah objek yang berada pada jarak yang diinginkan (tekan tombol shutter setengah jalan --> fokus --> tahan). Lalu, ketika objek yang ingin difoto hampir berada pada jarak fokus yang telah ditentukan, bidik, lalu tekan tombol shutter secara penuh, Jepret!

3. Blur
 
Dalam Teknik fotografi Walaupun kiat-kiat di atas dilakukan untuk mencegah blur dan “out of focus” pada objek bergerak di dalam sebuah foto, blur ataupun “out of focus” kadang dapat memberi dimensi lain. Contohnya adalah dengan mengkombinasi benda yang bergerak dan benda statis pada shutter speed yang rendah (benda yang bergerak akan menjadi blur).
 
 

 

tentang photographer

 
Kategori: Tip dan Trik
Kemarin, pas iseng lihat-lihat foto di FN, saya tertarik pada beberapa foto makro yang �cuma� pakai lensa 50 mm dibalik itu. Sayangnya, biar sudah dibaca semua keterangan dari foto-foto tersebut, saya masih tetap kurang mengerti duduk lensa tersebut.

Akhirnya saya berkelana di internet dari satu website ke website lainnya, dan hasilnya saya sharing dengan teman-teman di sini, siapa tahu ada yang tertarik mencoba. Mohon dimaklumi kekurangan-kekurangan pada tulisan ini, saya cuma menuliskan apa yang saya baca dengan bahasa saya sendiri, jadi saya sendiri belum pernah mempraktekkan apa yang saya tulis ini. Mungkin rekan-rekan lainnya yang ada �jam terbang�, punya lebih banyak cerita.

Yang mahal-mahal�

Macro Photography itu mahal karena selain menggunakan lensa makro, harus juga dilengkapi flash, dan tripod atau monopod. Yang serius, peralatannya lebih heboh lagi. Ada cable release, flash bracket, flash sync cord, flash difusser atau flash bouncer, dan focusing rail. Untuk hasil magnification yang paling ekstrim, kamera dihubungkan ke mikroskop dengan menggunakan custom made adapter.

Mengapa harus menggunakan begitu banyak peralatan? Sifat dari lensa makro dan filter close-up adalah memperbesar obyek foto dari ukuran sebenarnya atau magnification. Magnification ini mengurangi depth of field (apa ya bahasa Indonesianya? Ruang tajam gambar? Wilayah yang fokus?) hingga DOF kadang menjadi tipis sekali. Itulah sebabnya, di keterangan teknis pada foto-foto makro rekan-rekan kita ini, F-nya pasti F8 ke atas. Mereka harus memasang bukaan diafragma sekecil-kecilnya untuk memperoleh DOF selebar-lebarnya. Disini flash (external, TTL) menjadi peralatan yang nyaris mutlak untuk mendapatkan shutter speed yang normal, apalagi jika mengingat kebanyakan obyek dari macro photography adalah mahluk hidup seperti serangga yang tidak bisa diduga gerakannya. Flash tidak diperlukan jika pemotretan dilaksanakan outdoor pada saat matahari bersinar menyilaukan.

Magnification menyebabkan tripod/monopod dan cable release menjadi perlengkapan yang penting sekali pada macro photography untuk meniadakan getaran pada kamera, walaupun tidak mutlak. 90% dari foto-foto macro dari Mark Plonsky diperoleh dengan cara handheld, dengan menumpukan lengan pada lutut atau pada benda-benda di sekitar obyek seperti pohon, pagar. Kadang-kadang, jikalau keadaan memungkinkan, ia meletakkan kameranya pada barang-barang di sekitar seperti potongan kayu dan lain sebagainya.

Tentang photograph

Mengungkap Rahasia Foto Bagus

Tulisan ini merupakan saduran dari artikel di photosecrets.com, aku menyukainya dan lebih suka membacanya dalam bahasa sendiri, dengan gaya sendiri. Awalnya aku publikasikan di thread forum, namun untuk kemaslahatan bersama aku pindahkan ke halaman artikel. Mudah-mudahan bermanfaat, khususnya bagiku dan pemula lainnya, dan bagi para senior yang fotonya tentu bagus-bagus, aku minta maaf, karena sebagian rahasia anda menjadi tidak rahasia lagi. Tetapi tentu saja, tanpa latihan dan usaha yang gigih, artikel ini hanya akan menjadi kisah nyata yang biasa kita baca di surat kabar.
Kita punya teman bernama fotografi, teman sempurna dalam berpergian, dinas ke daerah, ziarah, piknik, mudik atau mendaki bukit. Fotografi bikin kita percaya diri jelajahi tempat yang kita kunjungi, orang-orang yang kita jumpai; fotografi bikin perjalanan jadi lebih berarti, dan bersamanya kita nikmati asyiknya mencintai seni. Fotografi membuat kita lebih bersyukur atas anugerah penglihatan dan kesempatan melihat tanda-tanda keagungan Ilahi. Nikmat yang tak dapat diukur dan ditakar.
Fotografi menjadi alasan kuat untuk aktivitas kita, pergi mengunjungi berbagai tempat yang sebelumnya tak punya niat, pulang telat, membeli alat, dst. Hasrat membara untuk dapatkan bidikan yang mantap mendorong kita bersusah payah mengeksplore sebuah tempat hingga semak belukar, memutar-mutari apa yang akan kita ambil gambarnya, mencari-cari sudut pengambilan untuk menemukan keunikan dan keindahan yang tak terlupakan, kadang pencarian ini juga beresiko fatal jika tidak dilakukan dengan hati-hati dan perhitungan nalar.
Menemukan viewpoint terbaik adalah perisitiwa besar, jantung anda berdebar, lama mata anda menatapnya dengan berbinar, anda mungkin berpikir, apakah ini waktu yang tepat untuk mengambil gambar, anda mungkin akan mendirikan tenda dan menunggu moment terbaik dari waktu ke waktu, dari fajar hingga asar, dari Maret hingga Desember. Anda menjadi seorang yang ulet dan sabar.
Ketika anda menekan shutter release, anda mengikat sebuah jalinan pribadi yang manis dengan tempat dan orang-orangnya. Anda di sana . Fotografi melindungi kenangan perjumpaan anda dengan apa yang ada di dalamnya. Lalu kita perlihatkan kepada yang lain tentang tempat dan suasana yang menarik di mana kita pernah di sana , pemandangan yang menakjubkan, orang-orang yang mengagumkan. Jiwa anda pun tergambar.
Gambar-gambar suka mempengaruhi pikiran kita, suka menggoda kita, memaksa kita untuk bermain di dalamnya atau berimajinasi dengannya. Foto-foto yang kita buat dapat mendorong orang lain untuk ingin mengalami sendiri keindahan atau keasyikan yang disajikan foto tersebut. Tentu saja, foto pemandangan yang indah dan model yang seksi akan membangkitkan keinginan dan imajinasi yang berbeda. Keinginan yang timbul tanpa sadar.
Siapa saja bisa menjadi anggota fotografer.net. Artinya siapa saja bisa memotret. Dengan tambahan pikiran kreatif dan usaha yang tak kenal surut, anda dapat menciptakan gambar hebat yang menunjukkan kreasi dan interpretasi anda terhadap apa yang anda lihat dan jepret. Memang kecepatan dan percepatan pencapaian tiap orang akan berbeda, satu bisa terkejar yang lain, tetapi tak apa itu wajar. Tak usah gusar.
Untungnya, bagus tak perlu mahal, foto bagus bisa dibuat dengan peralatan minimalis dan sedikit pengetahuan data teknis. Rahasianya adalah melihat secara artistik dan kritis. The art of seeing. Bisikanlah pertanyaan ini di dalam hati: Apa yang saya lihat, dan bagaimana saya melihatnya? Sebuah foto bagus punya kualitas yang menunjukkan keahlian, rasa seni, ketertarikan, dan kepribadian dari fotografernya. Maka kita bisa tahu foto bagus siapa. Tapi tak bisa tahu foto jelek siapa, tanya kenapa?
Apa yang Membuat Foto Bagus?
Foto bagus adalah foto yang berisi pesan. Pesan bisa berupa pernyataan (?Inilah Danau Toba?), kesan (?Suasana Senja di Danau Toba?), atau ungkapan emosi (?Jatuh Cinta di Danau Toba?). Pesan yang bagusadalah pesan yang jelas, tegas dan efektif. Tapi bagaimana?
Pesan butuh sebuah subjek. Tentang apa yang ingin anda sampaikan. Itu bisa saja berupa seorang yang anda kenal, pemandangan, atau bentuk-bentuk abstrak. Subjek adalah pusat POI dan biasanya ditempatkan di foreground. Lalu kita menyusun pesan dengan memasukkan bagian kedua, yakni context, seringkali berupa background. Context memberikan relevansi, keberadaan, lokasi subjek, atau minat lainnya. Pesan adalah kombinasi dua elemen ? subjek dan context, foreground dan background ? yang menceriterakan pesan tersebut.
Seperti pentingnya mengetahui apa saja yang perlu dimasukkan ke dalam pesan, kita juga perlu tahu apa yang tak perlu dimasukkan ke dalam pesan. Apasaja yang bukan bagian dari subject atau context dari pesan yang kita buat, maka itu hanyalah duri atau beling yang mengganggu, menggores-gores foto dan membuat pesan kita menjadi tidak jelas. Jadi kurangi bagian-bagian yang tidak relevan di sekitar POI ? biasanya dengan beringsut lebih dekat ke arah subject, atau berpindah untuk mendapatkan viewpoint yang lebih baik ? dan membuat bidikan yang jelas dan bersih. Seorang pelukis menciptakan seni dengan penambahan ? menambahkan apa yang dia lukis ? sementara fotografer menciptakan seni dengan pengurangan ? mengurangi bagian-bagian yang tidak perlu.
Resep untuk sebuah foto yang bagus adalah:
“Sebuah latar depan, sebuah latar belakang, dan tidak ada yang lain.”
Apa yang Membuat Foto Luar Biasa?
Foto luar biasa langsung memukau mata. Sementara pepatah bilang: picture may say a thousand words , maka foto luar biasa hanya mengatakan satu kata saja: ?Wow!?
Foto luar biasa adalah karya seni. Ia merekam semangat dari subjek dan membangkitkan emosi. Bob Krist menyebutnya ?The Spirit of Place.? Anda juga dapat menggunakan trik-trik gamblang untuk membuat terpesona pengunjung galeri foto anda. Mari kita lihat bagaimana caranya.
Sebuah gambar adalah sebuah taman bermain, terdapat tempat-tempat di mana mata kita mengembara dan mengamati, juga ruang di mana mata kita beristirahat dan relaks. Ketika kita pertama melihat sesuatu, kita bersikap untuk tidak terpengaruh. Mata kita lalu secara alami menemukan cahaya, area terang, dan mencari orang, biasanya pada mata dan mulutnya. Apakah kita tahu orang yang ada di dalam gambar? Apa yang mereka rasakan dan bagaimana hal tersebut berhubungan dengan kita? Apakah mereka tergambar memperhatikan pada sesuatu? Jika begitu, apakah kita mengenalinya (sebuah bangunan, sebuah landmark) dan seperti apa ia? Tentang apakah gambar tersebut? Apa subjek atau tujuan utamanya? Seberapa besar subjeknya? Kita menentukan skala dengan membandingkan elemen-elemen dengan sesuatu yang kita ketahui ukurannya, seperti orang, binatang, atau mobil. Sekali kita selesai mengamati orang dan elemen-elemen yang berkaitan, kita melanjutkan perhatian kita ke elemen-elemen yang lebih abstrak.
Pertama kita memperhatikan warna atau tone subjek. Merah membara, biru nan tenang, hijau natural, hitam mencekam. Lalu kita melihat bentuk. Kurva lembut, sudut kaku, garis-garis yang menyapu. Bagaimana cahaya mengenai subjek memberikan bayangan halus bentuk tiga dimensinya. Anda, sebagai fotografer, dapat memanipulasi ini semua dengan mencari terang dan gelap, menggeser intensitas dari tone dan hue. Bagaimana mata terseret ke dalam gambar?
Bentuk membimbing kita pada tekstur, bagaimana subjek terasa dalam sentuhan. Lembutkah ia, haluskah ia, keras atau kasar? Apakah memiliki karakter dan kehangatan? Cara elemen-elemen disejajarkan dan dipengaruhi oleh cahaya yang sama, membuat kita mempertimbangkan kualitas dan keterkaitan mereka. Keseimbangan menuntun mata kita dari satu elemen ke elemen yang lain, meneliti kesatuannya, kontras, dan detailnya, setiap item menambah keasyikan ke item berikutnya. Apa keterkaitan satu sama lain dari semuanya itu?
Sebagai seniman, anda dihadapkan pada pilihan yang akan mengungkap sense of the art anda. Komposisi secara keseluruhan, proporsi layout, penyajian elemen-elemen lain yang penting, anda dapat menentukan feature mana yang anda butuhkan, dan apa yang terbaik untuk menegaskan pesan anda.
Resep untuk foto luar biasa adalah:
?Pertimbangkan bagaimana elemen-elemen berkaitan secara keseluruhan?.
Apa yang Membuat Foto Eye-Catching?
Kembali kepada sifat eye-catching dari foto luar biasa, berikut rahasianya, 4 kunci saja: kesederhanaan, warna, cahaya dan kedalaman.
Kesederhanaan : Kesederhanaan dalam seni juga dikenal dengan sebutan visual economy , yakni mengeliminasi semua elemen atau detail yang tidak perlu yang tidak ada kontribusinya pada semangat komposisi secara keseluruhan.
Kesederhanaan dapat dicapai dengan beberapa cara:
kurangilah jumlah dan tipe objek yang akan dibidik
memotret lebih dekat pada subjek, atau zooming bila lensanya bisa di-zoom
anda bisa juga menghilangkan elemen-elemen yang tidak perlu melalui jalur photoshop
Warna : Untuk menciptakan dampak pada foto anda adalah dengan mencari corak warna yang menonjol. Merahnya bunga, birunya langit, kuningnya senja, atau hijaunya dedaunan. Sekali lagi, kesederhanaan adalah kunci ? cobalah untuk mengurangi jumlah dan tipe warna dalam bidikan anda untuk lebih memberikan dampak. Secara umum, sebuah foto sebaiknya hanya memiliki satu subjek utama dan satu warna utama. Konsentrasikan hanya pada satu dari tiga warna primer: merah, biru atau kuning. Tiga warna dominan ini sangat baik diseimbangkan dengan warna-warna komplemennya, yaitu: merah dengan hijau, biru dengan oranye, dan kuning dengan ungu.
Ada beberapa cara untuk menonjolkan warna, pertama adalah dengan menggunakan filter polarizer. Cara yang kedua dengan membatasi range gelap ke terang. Singkirkan area yang terlalu gelap atau terlalu terang dibandingkan dengan subjek utama anda. Cara ketiga dengan menggunakan slide film Velvia. Cara keempat: pilih waktu terbaik sesuai dengan maksud foto anda:
jam 5: Fajar: warna pink, cahaya yang sangat halus dan kabut tipis untuk danau, sungai dan pemandangan.
jam 6: Sunrise: Cahaya renyah, keemasan. Pas untuk subjek-subjek menghadap timur.
jam 10?14: Tengah hari: tidak cocok untuk pemandangan dan motret orang, tetapi bagus untuk motret gedung-gedung dan monumen. Warna-warna bangunan dan detailnya terekam sangat baik.
jam 14?16: Sore hari: Langit biru dengan polarizer.
jam 16?18: Senja hari: Cahaya yang hangat, keemasan. Pas untuk subjek-subjek menghadap barat. Waktu terbaik untuk landscape dan orang, khususnya satu jam sebelum sunset.
jam 18?18.30: Sunset: Langit yang indah, mulai 10 menit sebelum sunset sampai 10 menit sesudahnya.
jam 18.30?19.30: Magrib: Foto malam yang indah, lampu-lampu sudah bernyalaan sedangkan langit masih nampak keunguan.
Cahaya : Pencahayaan yang baik seringkali menjadi kunci foto-foto juara. Penggunaan cahaya siang hari secara efektif dapat juga memperbaiki foto anda. Untuk mencapai foto seindah di ?National Geographic?, fotolah ketika cahaya berwarna keemasan ? muncul sesudah sunrise dan sebelum sunset, sering disebut ?magic hours? di kalangan fotografer. Coba lihat lagi rincian dari waktu-waktu terbaik di atas.
Kedalaman : Sertakan rasa kedalaman pada foto anda. Kedalaman dapat dicapai dengan pengaturan DOF, penempatan elemen-elemen di dalam foto, dan pencahayaan.
ingin Kembali http://adnosyah-photograph.blogspot.com/ ...
thank's